Menurut Suherman, untuk mencegah hal yang tak diharapkan, pihaknya telah meminta agar untuk sementara bangunan sekolah tersebut jangan dulu digunakan. Namun demikian kegiatan belajar mengajar harus terus berjalan sehingga ia menyarankan untuk menggunakan madrasah atau tempat lainnya dulu untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Korsleting Listrik, Bangunan Rumah Penduduk di Tanjungkerta Sumedang Ludes Terbakar
Suherman menyampaikan, dari pihak dinas pendidikan dan kecamatan pun sudah melakukan peninjauan ke lokasi. Berdasarkan keterangan pihak sekolah, di SDN 2 Sukawangi terdapat 196 siswa dengan jumlah tenaga pengajar 9 orang.
Pemkab Garut, tambahnya, secepatnya akan membangun kembali bangunan tersebut agar secepatnya bisa kembali digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ia tak mengharapkan semangat siswa yang saat ini sedang tinggi-tingginya untuk belajar tatap muka, akan turun kembali akibat kondisi bangunan sekolah yang rusak.
Ia menyatakan, di wilayah Kabupaten Garut saat ini masih ada sejumlah sekolah yang kondisinya kurang layak akibat belum tersentuh perbaikan. Diharapkannya, seluruh sekolah yang belum mendapatkan perbaikan dapat segera diperbaiki guna mencegah hal yang tak diharapkan sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa dan guru.
Baca Juga: Nagita Slavina Melahirkan Anak Kedua, Raffi Minta Doa Untuk Baby R
"Masih ada sekolah di Garut yang kondisinya memprihatinkan dan tak layak akibat sudah tua dan belum tersentuh perbaikan. Tentu ini menjadi perhatian kita untuk secepatnya bisa melakukan perbaikan," ucap Suherman yang juga menjabat Asda II Pemkab Garut ini.
Di sisi lain, Suherman mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan yang sangat tinggi akhir-akhir ini. Tingginya curah hujan tentu saja menimbulkan potensi bencana alam lebih tinggi terutama banjir, longsor dan pergerakan tanah.***