CERITA SUMEDANG: Mahkota Binokasih Sanghyang Pake Riwayatmu Kini

- 22 Desember 2021, 18:20 WIB
Radya Anom Keraton Sumedang Larang Rd. Luky Djohari Soemawilaga di Gedung Pusaka Prabu Geusan Ulun, di Komplek Keraton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang
Radya Anom Keraton Sumedang Larang Rd. Luky Djohari Soemawilaga di Gedung Pusaka Prabu Geusan Ulun, di Komplek Keraton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

Berdasarkan catatan sejarah, kata Luky, Mahkota Binokasih ini dibuat pada masa kepemimpinan Sanghyang Bunisora Suradipati, Raja Galuh (1357-1371). Mahkota yang terbuat dari emas 18 karat ini, sengaja dibuat oleh Sanghyang Bunisora Suradipati untuk penobatan Raja Galuh yang bernama Prabu Niskala Wastukencana pada tahun 1371.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Ngeri! Waduk Jatigede Akan Makan Tumbal Sebanyak Ini

"Mahkota Binokasih ini, dulunya selalu digunakan dalam setiap upacara pelantikan atau penobatan raja baru. Sekarang mahkota ini, jadi salah satu koleksi benda pusaka di Museum Prabu Geusan," ujar Luky.

Lantas, kenapa Mahkota Binokasih ini bisa berada di Sumedang, menurut Luky, pada saat ibu kota kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran diserbu oleh pasukan Cirebon dan Banten (1579), Raja Pajajaran kala itu, memerintahkan empat orang senopatinya (4 kandaga lante) untuk menyelamatkan mahkota yang menjadi lambang keagungan raja-raja di tatar Sunda tersebut, dan menyerahkannya ke Kerajaan Sumedang Larang.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?

Mahkota Binokasih ini, diserahkan langsung oleh empat orang Senopati Pajajaran, kepada Pangeran Angkawijaya Raja Sumedang Larang kala itu yang dikenal dengan nama Prabu Geusan Ulun.

Penyerahan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake ke Kerajaan Sumedang ini, menjadi simbol pelimpahan kekuasaan wilayah Kerjaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedang Larang.

"Sejak itu, mahkota ini akhirnya menjadi benda pusaka para raja Sumedang Larang. Dan sekarang benda pusaka itu masih tersimpan rapi di Museum Prabu Geusan, di bawah naungan Keraton Sumedang Larang," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah