Kisah Pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang: Dari Mulai Jomblo hingga Sensasi Nikahi Perempuan Cantik

- 4 Januari 2022, 08:27 WIB
Ilustrasi sensasi pesugihan ratu ular di Waduk Jatigede Sumedang
Ilustrasi sensasi pesugihan ratu ular di Waduk Jatigede Sumedang /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Keberadaan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat meninggalkan kenangan getir bagi masyarakat terkena dampak.

Mereka harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk terwujudnya pembangunan Waduk Jatigede.

Ribuan KK dari Jatigede, Darmaraja dan Wado bedol desa pindah ke tempat pemukiman baru pada tahun 2015 setelah air Waduk Jatigede menggenangi wilayah pemukiman mereka.

Baca Juga: ASTAGA! Ternyata Ada Juga Tempat Pesugihan di Kawasan Waduk Jatigede Sumedang, Syaratnya Menggiurkan

Tak hanya meninggalkan kepahitan bagi masyarakat, Waduk Jatigede juga menghilangkan peradaban budaya, seni bahkan peninggalan leluhur berupa ratusan situs dan makam keramat. Termasuk makam keramat Raja Sumedang.

Waduk Jatigede kini sudah berdiri selama enam tahun lebih. Namun banyak cerita yang masih melekat bahkan tetap jadi perbincangan di masyarakat luas, khususnya masyarakat Sumedang dan umumnya masyarakat luar daerah yang mengenal Sumedang.

Satu dari ratusan cerita itu adalah terkait terungkapnya sejumlah tempat pesugihan di bekas kawasan Waduk Jatigede. Pesugihan di kawasan Waduk Jatigede berupa pesugihan jin ipri atau ratu ular.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Pohon di Sumedang Ini Bernilai Miliaran Rupiah, Kenapa Tak Dijual? Malah Tenggelam

Diceritakan budayawan dan pemerhati spiritual asal Cipaku, Sumedang, WD Darmawan alias Aki Wangsa, pelaku pesugihan ratu ular semuanya lelaki. 

Menurutnya, ada sejumlah alasan para pelaku untuk melakukan pesugihan, diantaranya, kesulitan ekonomi di keluarganya, ingin memiliki kekayaan sehingga mendapatkan kekuasaan, berawal dari sakit hati karena diputuskan oleh kekasih dengan alasan sedikit uang.

"Ada juga yang alasannya karena ingin sensasi nikah dengan ratu ular. Ya karena informasi dari mulut ke mulut ratu ular itu cantik-cantik tiada tanding," ujar Aki Wangsa kepada Kabar-Priangan.com.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Ngeri! Waduk Jatigede Akan Makan Tumbal Sebanyak Ini

Karena sepengetahuannya, para pelaku pesugihan pada prosesi ritual pernikahan dengan ratu ular, mereka bisa langsung melihat jika ratu ular tersebut berubah wujud jadi perempuan cantik. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku pesugihan.

"Kalau mereka (pelaku pesugihan) kan bisa lihat (ratu ular) melewati inderanya yang telah dibuka oleh kuncen. Jadi manusiawi kalau kepincut," katanya.

Aki Wangsa mengungkapkan, saat prosesi ritual pesugihan, pelaku bisa memilih ratu ular yang akan dinikahinya. Karena pihak kuncen menawarkan opsi yang banyak, biasanya 7 ratu ular.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

"Pelaku tinggal tunjuk mana selera dia," ucapnya.

Aki Wangsa juga memerinci beberapa ciri lain pelaku pesugihan terhadap ratu ular. Biasanya cenderung menutup diri, berpakaian biasa saja dan muka seperti terkesan dihantui kecemasan.

Sebelumnya, Aki Wangsa mengakui, praktik pesugihan di beberapa tempat yang sekarang tergenang Waduk Jatigede memang nyata adanya.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?

Aki Wangsa menyebutkan, dirinya sendiri pernah menyaksikan prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di seputar kawasan yang kini menjadi Waduk Jatigede.

"Tempat pesugihan di wilayah Jatigede ini berada di lembah sungai. Dulu kuncennya kebetulan saudara saya," ujar Aki Wangsa.

Dituturkan Aki Wangsa, orang yang mau menjalani pesugihan dengan ratu ular, terlebih dulu mendatangi kuncen untuk mengetahui arahan dan caranya. Kemudian setelah sepakat dengan berbagai syarat dan cara, pelaku pesugihan melakukan ritual khusus.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Kisah Orang Sakti yang Hilang dan Tempat Sakral di Sumedang

"Dalam ritualnya itu, pelaku menyiapkan sesajen berupa kembang dan kemenyan. Prosesi ritual yang paling utama harus siap menikahi ratu ular. Dan untuk menghadirkan ratu ular, itu tugas kuncen. Prosesinya ya layaknya pernikahan manusia, karena ratu ular juga menjelma menjadi seperti manusia cantik," tutur Aki Wangsa.

Lantas apa saja syarat dari pesugihan dengan ratu ular? Aki Wangsa melanjutkan, pesugihan dengan ratu ular di wilayah itu, tidak harus memberikan tumbal jiwa manusia. Hanya, bagi pelaku pesugihan setiap malam Jum'at harus berada di kamar khusus untuk 'melayani' ratu ular. Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, ratu ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Detik-detik Jelang Digenangi Air, Ratusan Ibu di Sumedang, Nangis di Pelukan Artis Ini

"Tambah lagi syaratnya itu, pelaku pesugihan tidak boleh selingkuh dengan wanita lain selain istri sah. Kalau coba-coba lagi maen wanita, diudag-udag tah (dikejar-kejar)," tuturnya.

Aki Wangsa sebagaimana diceritakan oleh beberapa orang yang telah melakukan pesugihan dengan ratu ular, datangnya uang yang membuat para pelaku kaya, terjadi dengan beberapa cara. Umumnya, pelaku pesugihan terhadap ratu ular melakukan usaha dengan cara berdagang 

"Jadi kadang uang yang terkumpul itu, dari pembeli yang salah memberikan uang pembayaran. Contoh belanja Rp20 ribu si pembeli malah memberikan uang Rp100 ribu. Nah seperti itu mereka mengumpulkan banyak uang," kata Aki mengungkapkan.

Baca Juga: CERITA SUMEDANG: Mahkota Binokasih Sanghyang Pake Riwayatmu Kini

Para pelaku pesugihan ratu ular, tambah Aki, biasanya tidak langsung kaya mendadak. Ada waktu-waktu tertentu menuju menumpuknya pundi pundi uang.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah