Keberadaan kelompok seperti ini sudah jelas-jelas merongrong kedaulatan NKRI sdekaligus menodai agama Islam.
Baca Juga: Warga yang Positif Covid-19 Belum Tentu Omicron, Dinkes Garut: Tunggu Hasil Lab
Apalagi pertumbuhan faham NII di Garut dinilai Munir sudah masuk tahap mengkhawatirkan karena jumlah pengikutnya yang sudah terbilang banyak.
Jika hal ini tak disikapi secara serius, maka ini akan benar-benar menimbulkan keresahan.
"Bukti terus tumbuh dan berkembangnya faham NII di Garut bisa dilihat dari kasus puluhan remaja di wilayah Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota yang terpapar faham NII.
Baca Juga: Pemkab Garut Serahkan Ribuan Kloset Jongkok, Bupati: Masih Ada Wilayah yang Belum Miliki Sanitasi
Mereka terang-terangan telah dibaiat NII bahkan mereka rela melawan orang tuanya sendiri karena dianggap tak sefaham dengan ajaran yang mereka dapatkan dari NII," katanya.
Belum lagi kasus-kasus sebelumnya yang menurut Munir juga sudah jelas-jelas menunjukan eksistensi keberadaan faham radikalisme NII seperti kemunculan sejumlah orang yang mengaku petinggi NII.
Selain 3 warga Pasirwangi yang mengaku jenderal NII dan mengibarkan bendera NII, di wilayah Kecamatan Pakenjeng juga pernah ada seorang warga yang mengaku sebagaui jenderal NII yang juga ditangkap polisi.
Baca Juga: Pemkab Garut Serahkan Ribuan Kloset Jongkok, Bupati: Masih Ada Wilayah yang Belum Miliki Sanitasi