Kisah Ecep Suwardaniyasa: Dari Aktivis Pers Kampus, Jurnalis Liputan Eksklusif, Pelari, hingga Khatib Salat Id

- 18 April 2024, 06:00 WIB
Ecep Suwarndaniyasa. Jurnalis Indonesia pertama yang meraih Six Star Marathon di Boston, Amerika Serikat, Senin 15 April 2024 waktu setempat.*/Facebook/Ecep Suwardaniyasa
Ecep Suwarndaniyasa. Jurnalis Indonesia pertama yang meraih Six Star Marathon di Boston, Amerika Serikat, Senin 15 April 2024 waktu setempat.*/Facebook/Ecep Suwardaniyasa /

Ecep Suwardaniyasa. Saat kuliah di UIN Purwokerto mondok di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci.*/Facebook/Ecep Suwardaniyasa
Ecep Suwardaniyasa. Saat kuliah di UIN Purwokerto mondok di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci.*/Facebook/Ecep Suwardaniyasa

Saat kuliah di kota satria, sejumlah unjuk rasa yang diikuti di tengah represifnya Orde Baru membuatnya kerap berurusan dengan aparat keamanan. Salah satu kasusnya yang menjadi berita media-media nasional adalah pemasangan stiker Cabut Lima Paket Undang-undang Politik pada tahun 1990-an. Stiker yang Ecep dan rekan-rekannya pasang tersebut isinya mengkritik penguasa, suatu hal yang sangat berani dan tabu untuk ukuran saat itu.

Ecep pun sempat ditahan dan menjadi tersangka. Tapi dalam perjalanannya kemudian kasus itu tak dilanjutkan. "Yang paling tahu informasi tentang kasus itu adalah Kang Haji Undang. Saat itu saya juga didampingi LBH Yogyakarta untuk penanganan kasus tersebut," kata Ecep saat wawancara lanjutan per telepon dari Boston dengan kabar-priangan.com/Surat Kabar Harian "Kabar Priangan", Kamis 18 April 2024 dini hari WIB.

Haji Undang adalah kakak Ecep, H Undang Sudrajat. Ketika Ecep kuliah di Purwokerto, Undang pun masih kuliah di kota yang sama, namun beda kampus yaitu di FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Undang juga aktivis pers kampus di Tabloid Mahasiswa Unsoed Sketsa dan Majalah FISIP Solidaritas. Selain itu menjadi wartawan HU Pikiran Rakyat Bandung liputan wilayah Banyumas. 

Baca Juga: Timnas Indonesia U23 vs Australia: Laga Hidup Mati Garuda Muda Tayang di RCTI, Ini Link Live Streaming Vision+

Kembali ke Ecep, karier profesionalnya di bidang jurnalis diawali tahun 1998-2001 sebagai reporter Satria Pos dan Jawa Pos Biro Semarang. Kemudian menjadi Redaktur Rubrik Metro dan Kepala Biro Salatiga Jawa Tengah.

Pada tahun 2001 ia berpindah kerja ke PT Tempo Inti Media, perusahaan media yang membawahi Tempo News Room, Koran Tempo dan Majalah Tempo, sebagai reporter.

Dari Media Cetak ke Televisi 

Berpengalaman di media cetak, pada tahun 2004 Ecep pindah ke media televisi dengan berkarier di PT Surya Citra Televisi SCTV dalam Program Investigasi SIGI 30 Menit dan Liputan 6 SCTV. Hal itu ia lakoni tiga tahun hingga 2007.

Ecep Suwardaniyasa, dari reporter kini menjadi GM News Gathering tvOne.*/Dok. Pribadi
Ecep Suwardaniyasa, dari reporter kini menjadi GM News Gathering tvOne.*/Dok. Pribadi

Kemudian bekerja di PT Lativi Media Karya (tvOne). Di stasiun televisi berita tersebut saat ini ia menjabat penyelia progam atau General Manager (GM) yang membawahi News Gathering, News Daily, Current Affair, Religi & Sport. Selain itu, menjadi Kepala Program Kampus One, lembaga yang mendidik dan melahirkan reporter dan presenter tvOne. Ia juga menjabat pemimpin redaksi media daringnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah