Polisi Temukan Bukti Rekaman CCTV dan Tongkat Kayu di Lokasi Penganiayaan Santri Ponpes Modern Gontor

9 September 2022, 22:42 WIB
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono saat melihat lokasi diduga tempat penganiayaan yang menyebabkan santri Albar Mahdi meninggal. /ANTARA/HO-/

KABAR PRIANGAN - Bukti rekaman CCTV di lokasi terjadinya penganiayaan kepada santri Gontor AM sudah ditemukan oleh pihak kepolisian.

Aparat kepolisian telah menemukan bukti rekaman CCTV (close circuit television) yang kan dipergunakan sebagai bukti untuk menguak kronologi dugaan penganiayaan Albar Mahdi (17), santri Ponpes Modern Gontor, yang tewas dengan sejumlah luka lebam di dada dan sekujur tubuh.

"Kita amankan rekaman CCTV di lokasi kejadian," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, 9 September 2022 saat menjelaskan perkembangan penyelidikan kasus tewasnya santri Gontor. 

Baca Juga: UPDATE Kasus Gontor, Gubernur Sumsel Siap Dukung Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Pesantren

Dikutip kabar-priangan dari Antara, pihak kepolisian juga sudah menemukan barang bukti lain selain rekaman CCTV, yakni berupa tongkat kayu, botol air kemasan, minyak kayu putih, becak, hingga pakaian dan barang-barang milik korban.

"Kami terus lengkapi materi penyelidikan, baik pengumpulan barang bukti, dan mintai keterangan saksi," katanya.

Kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya salah satu santri pondok pesantren Gontor Ponorogo, Albar Mahdi, menjadi perhatian masyarakat luas.

Baca Juga: Fadel Muhammad Tidak Terima Dicopot Sebagai  Wakil Ketua MPR RI, Keputusan Tersebut Dianggap Sewenang-wenang

Polisi dituntut untuk segera dapat mengungkap kasus ini dan menetapkan tersangkanya.

Kapolres menambahkan bahwa hasil autopsi dari tim forensik dapat terlihat adanya luka akibat benda tumpul di bagian tubuh korban.

Tapi apakah hal itu menjadi penyebab kematian korban, pihaknya enggan memberikan penjelasan, karena hal tersebut hanya boleh dijelaskan oleh ahli.

Baca Juga: Duh Harga BBM Subsidi Naik, Sopir Bus Tasikmalaya-Cijulang Hanya Angkut 2-3 Penumpang, Pilih Putar Balik

"Untuk apakah luka tersebut menjadi penyebab kematian, biar ahli yang akan menyampaikan," jelasnya.

Pada saat bersamaan, hari ini telah dilakukan autopsi pada jenazah santri yang tewas diduga dianiaya, oleh tim forensik Polda Sumsel selama enam jam.

Hasil autopsi, menjadi sangat penting untuk pemenuhan materi proses penyelidikan ke tahap selanjutnya.

Baca Juga: Jatuh Saat Mencuci, Seorang Perempuan Korban Tenggelam di Sungai Cikunten Tasikmalaya

Dari hasil olah TKP dan pra-rekonstruksi yang dilakukan tim Satreskrim Polres Ponorogo, ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam insiden penganiayaan tersebut.

Seperti diketahui, Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Saputra mengatakan, peristiwa dugaan penganiayaan terhadap santri AM itu disebabkan karena ada kesalahpahaman antara korban AM dengan dua terduga pelaku saat berkegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

"Lalu ada dua korban lain jenis kelaminnya laki-laki dalam peristiwa ini dan mereka sehat bisa melanjutkan pembelajaran," kata dia.

Baca Juga: Kuliner Legend Tutug Oncom Khas Tasik Ternyata Cara Membuatnya Mudah Loh! Anak-anak Juga Bisa

Nikolas menambahkan pihaknya sudah memeriksa sebanyak 18 orang saksi, di antaranya staf pengasuhan dan pengajar Pondok Gontor, dokter Rumah Sakit Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, dan dua orang santri rekan korban AM.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler