Tak heran, ketika Kota Banjar ditetapkan sebagai Daerah Otonom , maka dr. Herman lah yang menjadi wali kota pertamanya.
Lima tahun menjabat sebagai Wali Kota Banjar, politisi Partai Golkar ini tak begitu kesulitan untuk memenangi pilkada selanjutnya.
Pada periode pertama, dr. Herman memimpin Kota Banjar di tahun 2003-2008 dengan wakilnya Akhmad Dimyati dari PDIP.
Pada pilkada berikutnya, tahun 2008, dr. Herman Sutrisno kembali memenagi pilkada tanpa kesulitan. Masih berpasangan dengan Akhmad Dimyati, dia berhasil membentuk koalisi gemuk.
Kala itu, sebagian besar partai politik di Kota Banjar mendukung pasangan Herman Sutrisno dan Akhmad Dimyat.
Lepas memimpin Kota Banjar selama dua periode, pada pilkada 2013, dr. Herman Sutrisno mengajukan istrinya, Hj. Ade Uu Sukaesih untuk maju dalam pilkada.
Saat itu, sang istri dipasangkan dengan dr. Darmadji. Seperti pada pilkada sebelumnya, pasangan berjargon Asih Katadji ini pun memenangi pilkada tanpa kesulitan.
Hj. Ade Uu Sukaesih pun memimpin Kota Banjar untuk lima tahun berikutnya, yaitu 2013-2018. Sementara, Herman Sutrisno saat itu sudah ancang-ancang untuk mengikuti Pemilihan Gubernur, pada tahun yang sama.