Waspadai Jamaah Haji Tertular Covid 19, Menkes: Jamaah Haji Agar Proaktif Pantau Kesehatan Secara Mandiri

- 19 Juli 2022, 21:05 WIB
Jemaah haji Indonesia mulai dipulangkan dari tanah suci. Waspadai Jamaah Haji Tertular Covid 19, Menkes: Jamaah Haji Agar Proaktif Pantau Kesehatan Secara Mandiri.*
Jemaah haji Indonesia mulai dipulangkan dari tanah suci. Waspadai Jamaah Haji Tertular Covid 19, Menkes: Jamaah Haji Agar Proaktif Pantau Kesehatan Secara Mandiri.* /ANTARA FOTO/Umarul Faruq/

KABAR PRIANGAN - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan puncak kasus Covid 19 di Indonesia akhir Juli 2022 dapat berubah karena pengaruh penularan kasus yang dibawa jamaah haji ke Tanah Air.

Covid 19 Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 merupakan strain varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Sejak ditemukan, subvarian ini menyebar dengan cepat ke Eropa dan Amerika Serikat.

Subvarian omicron tersebut memunculkan gejala Covid 19 yang tak begitu berbeda dibandingkan varian BA.2. Namun, kedua keduanya kerap membuat penderita Covid 19 merasakan gejala yang lebih banyak.

Baca Juga: Wabup Garut Rilis Jumlah Terdampak Banjir, 242 KK Harus Diungsikan

"Kita lihat dengan pulangnya jamaah haji, kita lihat profilnya, mungkin agak berubah, karena memang jamaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena (terkonfirmasi positif ) Covid 19," kata Budi dikutip Kabar Priangan dari Antara.

Selanjutnya Budi menyampaikan, jamaah haji agar berperan aktif untuk memantau kondisi kesehatan secara mandiri selama tiga pekan setelah tiba di Tanah Air.

"Semua jamaah yang kembali ke Tanah Air, diberi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH) untuk dibawa pulang,” kata dia.

Baca Juga: Jalan Cihideung Digali, Pedagang dan Pemilik Toko Panik. Warga: Kami Mau Berdialog, Tapi Tak Didengar

“Kami minta ke jamaah, jika mengalami keluhan kesehatan segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat dengan membawa kartu K3JH," lanjut Budi.

Budi mengatakan K3JH berisi data-data jamaah yang mengalami keluhan kesehatan berdasarkan hasil observasi tim medis di Arab Saudi.

Dengan bantuan informasi tersebut, tim medis di faskes dapat memonitor secara akurat potensi penyakit yang mungkin timbul.

Baca Juga: Ini 6 Rekomendasi DPRD Sumedang untuk Pemda Merespon Aksi Demo Honorer Nakes

Kartu tersebut berlaku selama 21 hari sejak yang bersangkutan dinyatakan tiba di Indonesia. K3JH dibagikan oleh petugas di setiap asrama debarkasi.

Dikatakan Budi penyakit menular SARS-CoV-2 penyebab Covid 19 masih menjadi salah satu penyakit menular yang diwaspadai Kemenkes saat kepulangan.

Otoritas kesehatan di Arab Saudi melaporkan penambahan ratusan kasus harian Covid 19 dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kepala BNPB Perintahkan APH Usut Dugaan Kerusakan Hutan yang Jadi Penyebab Banjir di Garut

"Secara keseluruhan di Arab Saudi, sepertinya protokol kesehatan Covid 19 sudah agak longgar. Jamaah kita yang memeriksakan diri di rumah sakit tidak dilakukan RT-PCR lagi," katanya.

Budi mengatakan sebanyak enam kloter perdana kepulangan jamaah haji dijadwalkan berangkat dari Tanah Suci mulai 15 Juli 2022.

Setiba di bandara, petugas akan melakukan pengawasan kesehatan terhadap kepatuhan menjalankan protokol kesehatan yang mengacu Surat Edaran Satgas Penanganan Covid 19 Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pelaku Perjalanan Luar Negeri serta mengacu SE Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pengawasan di Embarkasi dan Debarkasi.

Baca Juga: Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009  yang Jatuh di Blora Dinyatakan Meninggal Dunia

"Meliputi, pengecekan suhu dengan thermal scanner serta tanda penyakit menular dan wabah Covid 19. Bila ada gejala serta suhu di atas 37,5 drajat celcius akan diperiksa PCR," katanya.

Bagi jamaah dalam kondisi sehat, kata Budi, maka dapat langsung kembali ke daerah masing-masing dengan mengisi K3JH dan melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri.

"Tidak ada karantina terpusat selama 21 hari kepada jamaah haji sehat. Yang ada adalah pengawasan kesehatan secara mandiri. Yang sakit kami minta pemeriksaan kesehatan ke faskes terdekat," katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah