Polisi Tetapkan 4 Tersangka Pengeroyokan yang Sebabkan Aktivis Kemanusiaan di Garut Tewas

16 Oktober 2023, 19:43 WIB
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan pihaknya menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban bernama Panji Nurhakim, aktivis kemanusiaan. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan, Polres Garut akhirnya menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya seorang aktivis kemanusiaan PD Persis. Keempatnya terbukti telah melakukan pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan korban meregang nyawa. 

"Kami telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban bernama Panji Nurhakim (37). Perbuatan keempat tersangka ini telah menyebabkan korban meninggal dengan sejumlah luka bacokan dan tusukan," kata Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, usai kegiatan apel gabungan di Mapolres Garut, Senin, 16 Oktober 2023.

Disampaikan Yonky, dalam waktu dekat dirinya akan melaksanakan gelar perkara untuk kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia ini. Penanganan kasus dilakukan dengan cepat sehingga diharapkan tak lama lagi akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Garut dan memasuki masa persidangan. 

Baca Juga: Dalam Seminggu, Dua Nelayan Hilang di Pantai Selatan Garut

Kaitan dengan motif para tersangka melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban, Yonky menyebutkan hal itu dipicu adanya kesalahpahaman. Namun untuk memastikannya, pihaknya masih akan melakukan pengembangan penyelidikan dan penyidikan. 

Selain keempat tersangka, tuturnya, pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan tersangka saat melakukan penganiayaan terhadap korban. Petugas mengamankan sebuah golok bergagang motif macan, sebilah pisau panjang dengan gagang warna putih, serta sebatang besi yang ujungnya runcing. 

"Tadi malam kami juga telah melakukan penggeledahan di rumah keempat tersangka. Kami mendapatkan sejumlah senjata tajam serta atribut salah satu geng motor yang kemudian langsung kita amankan juga," katanya. 

Baca Juga: Kadinkes Garut Sebut Korban Keracunan Sate Jebred Sudah tak Ada yang Dirawat

Aksi pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan seorang aktivis kemanusiaan PD Persis Garut meninggal dunia, mendapat tanggapan berbagai pihak. Salah satunya tanggapan diberikan Ketua Pengurus Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) Garut, Ustadz Ena Sumpena. 

Menurutnya, Panji Nurhakim sejak tahun 2018 memang aktif di Siaga Bencana (Sigab) Persis Garut. Sejak saat itu juga ia lebih aktif sebagai aktivis kemanusiaan.

"Panji sebelumnya memang sempat aktif di salah satu komunitas kelompok motor namun setelah aktif di PD Persis Garut, posisinya berubah sebagai penengah bila terjadi masalah," ucap Ena. 

Baca Juga: Dianiaya Geng Motor, Aktivis Kemanusiaan Pemuda Persis di Garut Tewas

Sepengetahuan dirinya, tambah Ena, Panji dikenal sebagai seorang yang suka menjalin silaturahmi dengan komunitas apapun dan dia juga dikenal supel dalam pergaulan. Ia juga memiliki kepedulian yang begitu tinggi terhadap rekan-rekannya serta berbagai permasalahan yang terjadi. 

Karena sifat-sifatnya seperti itulah, kata Ena, rekan-rekannya menganggap Panji sebagai senior atau yang dituakan. Hal ini sangat wajar mengingat Panji juga selalu mendahukukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadinya. 

Ia juga mengungkapkan, sebelum meninggal, Panji bukanlah dalam posisi sebagai bagian dari kelompok bermotor namun berangkat untuk kepentingan islah yang terjadi pada kawan-kawannya di komunitas motor.

Baca Juga: Di Garut, Pejabat Kemenparekraf sebut Nilai Pasar Game Nasional Capai Rp25 Triliun

Terlepas dari semua itu, selama ini ia aktif di Sigab Persis Garut dan ia telah menyelesaikan tugas untuk melakukan pembangunan di beberapa lokasi bencana. 

“Mulai pembangunan mushola/masjid di Karang Tengah, pembangunan rumah warga akibat longsor, dan juga pembangunan paska gempa di Cugenang Cianjur. Beliau ditugaskan selama tiga bulan untuk menyelesaikan bantuan dari jamaah Persis Garut untuk korban gempa Cianjur," ujarnya. 

Masih menurut Ena, secara khusus dirinya pun pernah memberikan tugas khusus kepada Panji untuk melakukan pembinaan ratusan desa yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Sehingga pantas kalau kepergian Panji diantar oleh begitu banyak orang yang ikut merasa prihatin dan kehilangan. 

Baca Juga: Yudi Lasminingrat Ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo wilayah Garut

"Luar biasa, selain ribuan orang, jenazah Panik juga diantar oleh enam ambulans. Orang lain termasuk saya sebagai Ketua PD Persis pun belum tentu saat meninggal nanti di antar seperti itu," kata Ena. 

Diharapkannya, pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan Panji hingga tuntas. Sebab jika tak ditangani dengan baik, bisa saja akan menimbulkan korban yang lebih banyak. 

Dalam kesempatan tersebut, Ena mengimbau kepada pihak keluarga dan rekan-rekan Panji agar bisa menahan diri dan menghormati proses hukum yang tengah dilaksanakan aparat penegak hukum dalam kasus ini.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler