Network
KABAR PRIANGAN - Setelah hampir dus minggu dilakukan lockdown berskala lokal di RW 11, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, yang disebabkan adanya kluster hajatan membludak. Kini warga di lingkungan tersebut dapat kembali beraktivitas sebagaimana mestinya.
Sebelumnya Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih dengan kemunculan kluster hajatan tersebut menginstruksikan untuk melakukan lockdown berskala lokal bagi warga di lingkungan RW 11.
Baca Juga: 142 Kepala Desa di Ciamis Jalani Pelantikan, Satu Orang Dilakukan Secara Virtual
Hal tersebut merupakan upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang lebih banyak lagi. Dari data yang tercatat, sebanyak 35 orang warga di lingkungan itu dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19 hasil swab tes.
Disampaikan Camat Purwaharja, Jaenal Arifin, 35 orang itu diantaranya dua orang masih positif dan satu orang meninggal dunia.
"Dari total 35 orang warga yang terkonfirmasi positif covid-19, dua orang masih positif dan satu orang lagi meninggal dunia," kata Jaenal Arifin saat ditemui di kantor Kecamatan Purwaharja, Rabu (3/2/2021).
Selain itu, warga di lingkungan RW 11 yang sebelumnya melakukan isolasi mandiri selama kurang lebih sekitar dua minggu, kini sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasanya.
Namun kata dia, dua orang yang masih dinyatakan positif Covid-19 harus tetap melaksanakan isolasi mandiri.
"Untuk yang dua orang ini masih positif, insyaallah nanti akan di swab ulang hari Senin 8 Februari 2021 mendatang. Mudah-mudahan hasilnya negatif semua," katanya.
Selanjutnya Jaenal berharap, wilayah tersebut dapat kembali menjadi zona hijau, sehingga aktivitas keluar masuk masyarakat dapat berjalan normal dan perekonomian bagi warga setempat pulih kembali.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan hijau kembali dan masyarakat sudah bisa beraktivitas normal lagi, begitupun ketika ada masyarakat dari luar yang akan melewati lingkungan atau berinteraksi dengan warga disitu jangan khawatir, insyaallah sudah membaik," paparnya.
Baca Juga: Setahun Pembelajaran Jarak Jauh Karena Pandemi Covid-19, Kualitas Peserta Didik di Banjar Menurun
Sementara jika ada masyarakat atau tetangga lingkungan yang masih ketakutan untuk berinteraksi dengan warga di lingkungan RW 11, hal tersebut harus segera dihilangkan karena kondisi yang mulai membaik.
"Saya kira sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan, begitupun dengan masyarakat disekitar saat ini sudah mendapatkan pembelajaran yang berharga dari peristiwa beberapa waktu kebelakang, dan tentunya merka menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujar dia.
Lebih lanjut, terkait salah seorang warga yang mengalami ketakutan yang berlebih terhadap virus Corona, pria berinisial IW (41) sudah kembali normal dan beraktivitas. Pasalnya sebelum dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab, dirinya sempat mengalami kesulitan untuk tidur dan makan yang diakibatkan ketakutannya itu.
Baca Juga: Uang Sanksi Administratif dari Pelanggar Prokes di Sumedang Capai Rp 170 Juta
"Alhamdulillah juga, itu sudah negatif dan kembali beraktivitas. Kemarin juga sudah ke kebun," tandas dia.
Dari kejadian kluster hajatan itu, Jaenal mengimbau kepada masyarakat agar jangan mengabaikan protokol kesehatan, dan tetap waspada.
"Setidaknya 5M harus diterapkan dengan baik sebagai salah satu upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini, dan jangan lupa untuk berdoa," pungkasnya.***
