KABAR PRIANGAN - Puluhan pelajar yang sedang "perang sarung" di Jalan Letjen Suwarto dan wilayah Panatasan Kota Banjar dibikin kocar kacir saat aparat gabungan polisi, TNI dan Satpol PP Banjar, mengepungnya, Minggu, 25 April 2021.
Aksi perang sarung ini yang dilakoni para ABG putra dan putri di Banjar ini, berlangsung sejak Bulan Ramadan tiba. Setiap selesai waktu sahur, mereka berbondong-bondong ke masjid. Usai salat berjamaah, maka warga berhamburan ke luar untuk perang sarung.
Perang sarung kelompok remaja ini, tak segan untuk saling serang satu sama lainnya, menggunakan sarung yang dililit mirip tambang dengan bagian ujungnya dilancipkan atau dibuat bendulan.
Baca Juga: Upah Pengubur Jenazah Covid- 19 di Kota Banjar Belum Dibayar, Nilainya Mencapai Rp204 Juta
Kondisi dan kehadiran puluhan remaja yang perang sarung ini sudah tentu meresahkan masyarakat sekitar. Bahkan, membahayakan keselamatan jiwa remaja yang melakukan perang sarung tersebut.
Apalagi suara yang ditimbulkan akibat lecutan sarung tersebut cukup menggelegar sehingga membuat para orangtua kaget dan resah.
Keberadaan aksi perang sarung di sekitar pusat perbelanjaan Kota Banjar ini, sempat viral di media sosial dan WA Grup Kota Banjar. Mirisnya lagi, perang sarung ini sudah ada grup facebooknya sekarang ini.
Baca Juga: Hendro Masuk PAN Tidak Lewat 'Jendela'
Menyusul informasi tersebut, Tim Gabungan Satpol PP, Polisi dan TNI langsung bergerak, patroli menyisir lokasi yang sering dijadikan kawasan perang sarung di Kota Banjar selama ini.
Menurut Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Banjar, H. Asep Sutarno, dari puluhan anak yang perang sarung tadi pagi, terjaring 5 orang. Meliputi, 2 orang laki dan 3 orang perempuan.
"Sebelum aksi remaja yang membahayakan ini menimbulkan korban, tadi pagi berhasil dicegah oleh tim patroli gabungan Satpol PP, TNI dan polisi," ujar Asep Sutarno.
Dia juga menjelaskan, kebanyakan pelaku perang sarung berstatus pelajar warga sekitar tempat perung sarung. Diantara pelajar itu, ada yang masih duduk di bangku SD dan ada juga yang sudah beranjka SMP sederajat.
Dikatakan Asep, saat patroli tadi pagi, pelaku perang sarung banyak yang melarikan diri. Selain naik motor, juga ada yang lari ke gang sempit. "Guna mengaantipasi agar perang sarung ini tak terulang, dijadwalkan Tim Gabungan lebih rutin patroli lagi ," ujarnya.
Tokoh Masyarakat Cibulan, Entis Sutisna, berharap perang sarung tak semakin meluas di Kota Banjar. Dia khawatir, perang sarung ini bisa menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: 9 Desa/Kelurahan di Garut Zona Merah, Terkonfirmasi Positif Covid- 19 Capai 8.650 Kasus
"Kami berharap patroli aparat terkait semakin masif dan ditingkatkan. Menyisir tempat-tempat yang sering dijadikan kawasan perang sarung di Kota Banjar," ujarnya.
Seorang Tukang Parkir Jalan Lejen Suwarto Banjar, Ujang, menyatakan, kelompok remaja yang perang sarung kian meresahkan. Bahkan, kian berani melawan warga akhir-akhir ini.
"Saat anak yang masih kecil-kecil ditegur jangan perang sarung, karena membahayakan. Tak berlangsung lama, remaja atau lebih dewasa mendatangi warga dengan jumlah besar dan naik motor,” katanya.
Kehadiran aparat yang membubarkan mereka menurutnya sangat tepat. “Sebelum berakibat tawuran nantinya ," ujar Ujang.***