KABAR PRIANGAN -Kasus perkosaan yang dilakukan tukang rongsok di Kota Banjar terhadap anak berkebutuhan khusus yang masih di bawah umur terbilang sadis.
Betapa tidak, sebelum melakukan aksinya, pelaku memukul korbanya dulu hingga pingsan. Setelah korban pingsan, lalu dengan leluasa pria bejat ini melampiaskan hawa nafsunya.
Ironisnya lagi, aksi perkosaan terhadap anak berkebutuhan khusus ini dilakukan di rumah korban. Kala itu, rumah korban sedang sepi karena orangtuanya sedang menghadiri pengajian.
Seperti diketahui, seorang anak berkebutuhan khusus yang masih di bawah umur, hamil empat bulan akibat diperkosa seorang tukang rongsok.
Pelaku adalah YD (41), warga Kelurahan/Kec/Kota Banjar, Jawa Barat. Sehari-hari, pelaku berprofesi sebagai tukang rongsok.
Perbuatan pencabulan dan persetubuhan yang dilakukan tersangka YD terjadi pada 10 Mei 2021 lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
Kasus ini terbongkar empat bulan kemudian setelah pihak keluarga melihat perubahan tubuh korban yang terlihat membesar. Selain itu, perilaku korban pun berubah.
Kapolres Banjar, AKBP AKBP. Ardiyaningsih didampingi Kasat Reskrim, Iptu Nandang Rokhmana menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, perbuatan cabul dan persetubuhan dilakukan hanya sekali saja.
Kepada Kapolres, pelaku mengaku bahwa dirinya melakukan perbuatan itu karena tidak mendapatkan kepuasan saat dilayani oleh istrinya.
Baca Juga: Rekontruksi Ibu Kandung dari Jenazah Bayi yang Dimakan Seekor Ajing di Garut, Simak Kronologinya
YD saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi tahanan Polres Banjar. Proses penyidikan masih terus dilakukan.
“Tersangka dijerat Pasal 81 Ayat (1) dan Pasal 82 (1) Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan dendanya paling banyak Rp 5 miliar,” katanya.
Kapolres Ardiyaningsih yang baru dua bulan menjabat sebagai Kapolres Banjar ini mengatakan bahwa kasus perkosaan ini merupakan kasus ke tiga, setelah dirinya menjabat sebagai Kapolres Banjar.
Baca Juga: Pengusulan H. M. Yusuf Jadi Wali Kota Tasikmalaya Sudah Sampai di Gedung Sate
“Bercermin dari peristiwa itu, kami harapkan orang tua selalu meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada anak-anaknya, baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan ," pesan Kapolres Banjar.***