Diungkapkannya, FF melakukan penusukan terhadap korban dengan menggunakan pisau milik pedagang martabak yang tengah berjualan di sekitar TKP (tempat kejadian perkara).
Akibat perbuatannya, korban yang mengalami tiga luka tusuk di bagian punggung dan pinggangnya pun kehabisan darah hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Usulan tak Digubris Dinas Terkait, Wabup Sumedang Perbaiki Jalan dengan Anggaran Pribadi
Wirdhanto menerangkan, peristiwa penusukan yang dilakukan pelaku terhadap korban berawal dari pertemuan dua kelompok geng motor yang berbeda menyusul keributan yang sebelumnya sempat terjadi.
Kedua belah pihak sepakat melakukan pertemuan di salah satu tempat di kawasan Kecamatan Leuwigoong dengan tujuan untuk melangsungkan perjanjian perdamaian.
Pertemuan antar dua kelompok geng motor ini, tuturnya, berlangsung dengan aman hingga akhirnya tercapai kesepakatan damai dan kedua kelompok ini akhirnya membubarkan diri.
Baca Juga: Penggali Kubur di Garut Meninggal Dunia, Rekan Seprofesinya Terharu, Karena....
Namun salah seorang anggota geng motor GBR tak bisa langsung pulang karena mesin sepeda motornya susah dihidupkan.
"Saat korban yang merupakan anggota geng motor GBR ini sedang berupaya menghidupkan mesin sepeda motornya yang saat itu mengalami gangguan, pelaku yang merupakan anggota geng motor Moonraker tiba-tiba punya niat untuk mencelakai korban. Ia langsung menghampiri tukang martabak yang ada di
sekitar tempat itu dan mengambil pisau yang biasa digunakan memotong martabak," katanya.
Tanpa pikir panjang lagi, tambahnya, pelaku langsung menghujamkan mata pisau ke punggung dan pinggang korban sebanyak tiga kali hingga membuat korban tak berdaya.