Setelah Tanggul Inlet Bendungan Leuwikeris di Ciamis dan Tasikmalaya Jebol, Kini Sudah Dibuat Kokoh lagi  

- 21 September 2022, 22:11 WIB
Kepala BBWS Citanduy H Bambang Hidayah memaparkan situasi terkini Bendungan Leuwikeris didampingi Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana dan Kalak BPBD Kota Banjar Kusnadi di Aula Leuwikeris Kantor BBWS Citanduy, Kota Banjar, Rabu 21 September 2022.*
Kepala BBWS Citanduy H Bambang Hidayah memaparkan situasi terkini Bendungan Leuwikeris didampingi Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana dan Kalak BPBD Kota Banjar Kusnadi di Aula Leuwikeris Kantor BBWS Citanduy, Kota Banjar, Rabu 21 September 2022.* /Kabar-Priangan.com/D. Iwan

 

KABAR PRIANGAN - Bendungan Leuwikeris yang terletak di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, terus menjadi sorotan. Tepatnya, sejak cuaca ekstrem curah hujan tinggi yang mengakibatkan tanggul inlet terowongan melimpas dan jebol sehingga menimbulkan banyak kerugian materi di daerah hilir.

Kerusakan akibat jebolnya Bendungan Leuwikeris tersebut terjadi pada aset milik pemerintahan, BUMD, maupun masyarakat secara perorangan.

Dampak banyaknya kerusakan akibat air sungai meluap dari hulu ke hilir di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran sampai Cilacap tersebut, tentunya musibah itu tak diharapkan terulang. Perhatian terhadap Bendungan Leuwikeris pun ditingkatkan.

Baca Juga: Jembatan Ciloseh Kota Tasikmalaya yang Ambrol Kini Hanya Bisa Dilewati Satu Arah, Kecuali Sepeda Motor

Perkembangan terkini, menyusul situasi cuaca dan bencana tak terduga saat ini, BBWS Citanduy bersama Pemerintah Kota Banjar, TNI, dan Polres Banjar serta stakeholder terkait menyatakan kesiapsiagaan untuk selalu bersinergi mewujudkan situasi aman dan nyaman masyarakat di kawasan hilir Bendungan Leuwikeris.

Apalagi prediksi BMKG, curah hujan akan kembali meningkat dari sekarang September, lalu Oktober dan November mendatang.

Kesepakatan kesiapsiagaan itu terungkap saat pertemuan lintas sektoral yang dihadiri Kepala BBWS Citanduy Bambang Hidayah, Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana serta perwakilan stakeholder terkait di Aula Leuwikeris Kantor BBWS Citanduy, Kota Banjar, Rabu 21 September 2022.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Digugat Cerai Istrinya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Berikut Profil dan Karier Kang DM

Menurut Bambang, pembangunan Bendungan Leuwikeris untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain itu, diharapkan setelah beroperasi tahun 2024, mampu meningkatkan ketahanan pangan, pembangkit energi listrik, penyedia air baku, destinasi wisata baru dan sarana olahraga.

"Pembangunan Bendungan Leuwikeris ditargetkan selesai tahun 2023 dan mulai tahun 2024 digenangi air penuh selama lima bulan. Setelah itu, semua manfaat akan langsung dirasakannya oleh masyarakat," ucap Bambang.

Baca Juga: Tak Terima Disebut 'Kejaksaan Sarang Mafia', Jaksa Ciamis Resmi Laporkan Advokat Alvin Lim ke Polres

Menyikapi jebolnya tanggul inlet terowongan saat cuaca ekstrem beberapa hari lalu, dikatakan Bambang, saat ini tanggul tersebut sudah dibuat kokoh kembali dengan berojong batu yang kuat.

"Semoga saat curah hujan tinggi sesuai prediksi BMKG pada Oktober dan November mendatang, tak menimbulkan masalah baru lagi. Kami, BBWS Citanduy siap bersinergi dengan pemerintahan daerah sekitar Leuwikeris dari hulu sampai hilir yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran maupun Cilacap," ucapnya.

Bambang pun berharap semua pihak mampu mencegah dampak buruk banjir, misalnya melalui tak membuang sampah sembarangan ke Sungai Citanduy.

Baca Juga: Jaksa Kejari Garut Laporkan Alvin Lim ke Polisi, Dinilai Cemarkan Lembaga Kejaksaan

"Akibat sampah, dampak buruknya akan dirasakan langsung daerah hilir. Misalnya, sampah berpotensi besar menyumbat saluran air, selanjutnya air meluap dan menimbulkan banjir," katanya.

Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat yang berada di kawasan bantaran Sungai Citanduy meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan.

Menurut Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana, terkadang keberadaan air ada yang tidak amah juga. "Saat air berubah menjadi banjir, saat itu juga air bukan jadi sahabat lagi dan berubah menjadi bencana. Kondisi ini seharusnya diantisipasi sejak dini, bersamaan proses penyelesaian pembangunan Leuwikeris," kata Nana.

Baca Juga: Parmusi Garut Desak DPRD dan Bupati Buat Langkah Pemberantasan Rentenir

Lebih lanjut dia berharap keberadaan Bendungan Leuwikeris benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kota Banjar, selaku masyarakat yang posisinya ada di hilir dari lokasi Bendungan Leuwikeris.

Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Tri Pamuji Rudianto, berharap adanya mitigasi bencana dan pemetaan daerah rawan di hilir Bendungan Leuwikeris. "Ini penting sebagai antisipasi kejadian terburuk masyarakat daerah hilir, sekaligus mengurangi risiko kerugian materi dan imateri nanti," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Tri, diperlukan dukungan berbentuk pembangun fisik dan faktor penunjang lain. Misalnya, supaya tiang Jembatan Baru (Jembar) Sungai Citanduy tidak patah lagi akibat banjir. "Ini perlu dicarikan solusinya, baik dari APBD Provinsi Jawa Barat maupun APBN," kata Tri.

 Baca Juga: Rencana Mengganti Kompor Gas Elpiji ke Kompor Induksi, YLKI: Konsumen Dijadikan 'Kelinci Percobaan' Lagi

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Kusnadi, mengatakan, saat ini diperlukan kesiapsiagaan yang ditingkatkan dengan melibatkan semua stakeholder, termasuk Satgas Banjir BBWS Citanduy

yang dikolabarasikan berbagai unsur seperti BPBD, Dinas Kesehatan, RSU, Dinas Sosial, TNI, Polri serta para relawan kebencanaan dan sosial dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Cilacap.

"Semua itu diawali apel kesiapsiagaan dahulu sejak dini. Tepatnya, sebelum curah hujan tinggi lagi pada Oktober November mendatang," ucap Kusnadi.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah