Meski sangat mahal, disampaikan Nanang, dia dan para petani lainnya pun pada akhirnya membeli pupuk non subsidi.
Hal ini terpaksa dilakukan karena jika tak ada pupuk, ia tentu tak akan bisa bertani yang selama ini menjadi satu-satunya mata pencaharian mereka.
Untuk meminimalisir kerugian yang dialami akibat penggunaan pupuk yang harganya mahal, Nanang juga meminta kepada pemerintah untuk menjaga harga sayuran agar tidak sampai anjlok seperti yang selama ini sering terjadi. Jika pada saat panen tiba-tiba harga sayuran anjlok, ini sebuah musibah besar bagi para petani.***