Diduga Keracunan Makanan Warga Garut dan Tasikmalaya Meninggal Dunia, Belasan Lainnya Dirawat

- 10 Oktober 2023, 15:24 WIB
Sejumlah warga Garut dan Tasikmalaya yang menjadi korban keracunan diduga dari makan jenis jebred, mendapat perawatan di Puskesmas Cilawu, Garut.
Sejumlah warga Garut dan Tasikmalaya yang menjadi korban keracunan diduga dari makan jenis jebred, mendapat perawatan di Puskesmas Cilawu, Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan jenis jebred, dua orang warga Garut dan Tasikmalaya meninggal dunia. Sementara itu puluhan warga lainnya harus menjalani perawatan di sejumlah fasiltas layanan kesehatan.

Menurut Camat Cilawu, Anas Aolia Malik, keracunan dialami warga Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Peristiwa ini mulai diketahui pada Senin, 9 Oktober 2023 malam. 

Awalnya tutur Anas, dirinya mendapatkan laporan yang menyebutkan saat itu ruang IGD Puskesmas Cilawu penuh. Hal ini dikarenakan ada belasan pasien yang diduga korban keracunan makanan yang datang ke Puskesmas. 

Baca Juga: Lama Terbengkalai Gedung PKL 1 Garut akan Segera Digunakan

"Saat itu saya langsung turun untuk melakukan pengecekan langsung ke Puskesmas Cilawu. Ternyata memang benar, di IGD Puskesmas Cilawu sudah banyak pasien diduga korban keracunan yang dirawat," ujar Anas, Selasa, 10 Oktober 2023.

Diakuinya, dirinya belum bisa memastikan penyebab adanya belasan warga yang keracunan. Namun dari keterangan yang berhasil didapatkannya, warga yang mengalami gejala keracunan itu, semuanya sebelumnya telah mengkonsumsi makanan jenis jebred. 

Disampaikan Anas, mereka mengkonsumsi jebred pada Minggu, 8 Oktober 2023 pagi. Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, tepatnya Senin, 9 Oktober 2023 malam . 

Baca Juga: Beri Hadiah Motor Hasil Curian untuk Isterinya, Pria asal Garut Diamankan Polisi

Diungkapkannya, dari hasil pendataan yang dilakukan, ada sekitar 18 warga yang diduga mengalami keracunan dan kemudian mendatangi Puksemas Cilawu. Korban ternyata tidak semuanya warga Cilawu Garut akan tetapi ada juga yang merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya. 

"Setelah dilakukan pendataan, dari total sekitar 18 warga yang menjadi korban, sebagian besar merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya tepatnya dari daerah Sukamaju dan Sirnagalih. Daerah tersebut memang merupakan perbatasan antara wilayah Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya," katanya. 

Karena letak geografis derhnya yang lebih dekat ke Cilawu Garut, imbuh Anas, korban yang merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya pun akhirnya dibawa ke Puskesmas Cilawu. Diketahui, dari 13 korban yang dirawat di Puskesmas Cilawu, 10 di antaranya merupakan warga Kabupaten Tasikmalaya dan 3 lainnya warga Kabupaten Garut.

Baca Juga: Peredaran Miras dan Obat Keras Terlarang Masih Marak di Garut, Polisi Gencar Lakukan Operasi

Selain di Puskesmas Cilawu, tambahnya, ada juga korban yang dirawat di Klinik Cihideung berjumlah empat orang. Keempat korban yang dirawat di Klinik Cihideung ini semuanya merupakan warga Kabupaten Garut. 

Anas menyebutkan, dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia. Mereka yang meninggal satu di antaranya merupakan warga Garut dan satu lagi warga Tasikmalaya. 

Lebih jauh disampaikannya, warga Garut yang meninggal dunia diduga akibat keracunan tersebut bernama Cecep (48), warga Kampung Cinangka, Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu. Sedangkan warga Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal diketahui bernama Mimin (56), warga Kampung Cempaka, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigalontang.

Baca Juga: Kadinkes Akui Rumah Sakit di Garut Kurang Lengkap untuk Penanganan Pasien Jantung

Sementara itu salah seorang tokoh Kecamatan Cilawu, Abdul Pirman Hidayatulloh, menyatakan jumlah korban keracunan diperkitaran mencapai diatas 20 orang. Selain di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, sepengetahuannya ada juga korban yang dirawat di Puskesmas Cigasong, Puskesmas Bojongloa, dan Klinik dr Ilfi. 

"Kalau 15 orang, saya kira lebih. Karena selain di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, kami juga melihat ada yang dirawat di Puskesmas Cigasong, Bojongloa, dan juga klinik dr Ilfi," ucap Pirman.

Ia juga menyebutkan kasus ini sudah ditangani pihak Polres Garut. Sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangannya oleh polisi.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah