Pemkab Garut Putuskan Berakhirnya Masa Transisi Pemulihan Kekeringan

- 3 Desember 2023, 19:28 WIB
Kalak BPBD Garut, Aah Anwar Saepuloh.menyebut masa transisi pemulihan kedua bencana kekeringan di Kabupaten Garut secara resmi berakhir pada 30 November 2023.
Kalak BPBD Garut, Aah Anwar Saepuloh.menyebut masa transisi pemulihan kedua bencana kekeringan di Kabupaten Garut secara resmi berakhir pada 30 November 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

Selain itu, imbuhnya, untuk penanggulangan masalah bencana kekeringan, Kabupaten Garut pun mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan berupa dana siap pakai yang memang sudah dilaksanakan dan selesai di masa transisi pemulihan yang kedua ini.

Baca Juga: Cabuli Anaknya Sendiri, Pria Bejat di Garut Diamankan Polisi

"Alhamdulillah, sekarang tidak ada lagi ancaman bencana kekeringan untuk tahun 2023 setelah semua langkah pemulihan diambil. Meski demikian, mengutip arahan dan pesan Pak Sekda, termasuk pentingnya sinkronisasi data, ketertiban administrasi dalam pertanggungjawaban, dan rekomendasi BPBD untuk mitigasi kekeringan tahun 2024," katanya. 

Diungkapkan Aah, rekomendasi BPBD untuk mitigasi kekeringan tahun 2024, ada beberapa usulan untuk pembangunan infrastruktur air bersih yang diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh PUPR. Titik-titik ataupun lokasi bencana kekeringan yang sebelumnya terjadi, harus diupayakan agar tidak terjadi lagi pada tahun 2024.

Namun katanya, mengingat keterbatasan anggaran, tentunya tidak semua titik akan bisa tertanggulangi langsung. Oleh karenanya, pihaknya pun mengeluarkan rekomendasi titik mana saja yang mendesak untuk segera ditindaklanjuti. 

Baca Juga: Longsor di Banjarwangi Garut, Kendaraan Besar Dilarang Melintas

Aah mengatakan, berdasarkan data yang ada padanya, Tim Penanggulangan Bencana Kekeringan Kabupaten Garut telah melakukan pendistribusian sebanyak 2.735.000 liter air untuk sejumlah titik yang tersebar di 27 kecamatan.

Meski dalam surat keputusan hanya 19 kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi darurat yang mengalami kekeringan, tetapi tim juga memberikan suplai air bersih kepada 8 kecamatan lainnya.

"Hal tersebut kami lakukan dengan menyesuaikan permintaan yang ada di wilayah. Cukup banyak daerah yang mengalami kekeringan di Garut sehingga permintaan air pun datang dari sejumlah titik yang tersebar di 27 kecamatan padahal kecamatan yang dinyatakan darurat hanya 19," ucap Aah.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah