Ia menyebutkan, biasanya Masjid Perahu ramai pengunjung saat Sabtu dan Minggu atau hari libur, sedangkan hari-hari biasa ramainya sore hari. Pengunjung yang datang selain pengguna lalu lintas Jalan Raya Banjar-Majenang yang mampir untuk salat dan beristirahat, juga murid TK dan PAUD atau ibu-ibu rombongan pengajian.
Tak hanya wilayah kecamatan sekitar seperti Kecamatan Majenang dan Sidareja Kabupaten Cilacap, pengunjung juga dari daerah yang cukup jauh. Misalnya Purwokerto Banyumas dan Cilacap Kota di Jawa Tengah, hingga daerah-daerah di Jawa Barat seperti Banjar, Ciamis, serta Tasikmalaya.
Iin berharap lokasi tersebut ramai terus oleh pengunjung. Ia pun mengimbau pengunjung menjaga tata tertib misalnya tak membuang sampah sembarangan. "Alhamdulillah ayeuna mah aya usaha kanggo lingkungan di dieu (sekarang ada usaha untuk lingkungan di sini), warga bisa ikut mencari rejeki yang barokah bersama Pak Haji," ujarnya.
Siapa Pak Haji Engking Sodikin?
Orang yang dimaksud Pak Haji oleh Iin adalah H Engking Sodikin, pemilik Rest Area Masjid Perahu termasuk Rumah Makan Talaga Sunda. Engking berasal dari Karangmalang Desa Puloerang Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis yang aslinya dari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
Ia juga mempunyai rumah di Jogjakarta, daerah yang merupakan pusat bisnisnya termasuk rumah makan di bawah bendera PT Mang Engking Group Indonesia. Selain di Wanareja, rumah makan milik Engking tersebar di sejumlah tempat seperti Bali dan Jakarta yakni Gubuk Makan Mang Engking. Adapun bangunan di seberang danau buatan yang berbentuk kastil gaya Eropa merupakan tempat peristirahatan Engking di lokasi tersebut.
Yandi Permadi dari PT Mang Engking Group Indonesia, manajemen rest area tersebut, berharap keberadaan rest area termasuk Masjid Perahu yang terbuka 24 jam tersebut bermanfaat bagi warga sekitar dan pengguna lalu lintas yang memerlukan tempat beribadah. Itu sebabnya pedagang di lokasi tersebut harus berasal dari warga setempat.
"Mudah-mudahan bermanfaat bagi warga sekitar sini, pengguna lalu lintas yang memerlukan tempat untuk beribadah saat di perjalanan, serta orang-orang yang berkunjung ke lokasi ini," ujar Yandi. (Habis)***