Aneh, Belum Disuntik Vaksin, Tapi Sejumlah Siswa SD di Kota Tasikmalaya Sudah Mendapat SMS Sertifikat Vaksin

19 Januari 2022, 22:13 WIB
Pihak SD IT At Taufiq Al Islamy Kota Tasikmalaya memberikan keterangan mengenai orangtua siswa yang mendapatkan SMS sertifikat vaksin, padahal anaknya belum disuntik vaksin.* /Kabar-Priangan.com/Erwin RW

KABAR PRIANGAN - Sejumlah orangtua siswa SD IT At Taufiq Al Islamy Kota Tasikmalaya kaget karena sudah mendapatkan sertifikat vaksinasi dari layanan pesan singkat (SMS) pada Selasa 18 Januari 2022 malam. Padahal anak mereka belum disuntik vaksin.

Hal itu kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah karena dinilai janggal. Guru olahraga sekolah tersebut, Elma Nurma Gupita, saat ditemui membenarkan adanya keluhan orangtua siswa yang kaget karena sudah mendapatkan sertifikat vaksin.

Sedangkan untuk jadwal vaksin yang akan diselenggarakan di SD IT At Taufiq baru akan dilakukan Senin 24 Januari 2022 atau pekan depan.

Baca Juga: Bursa Pilrek Unsil 2022, Ini Nama-nama dan Raihan Suara Calon Rektor yang Lolos ke Tiga Besar

"Ya, kemarin malam ada orangtua siswa yang menanyakan terkait adanya SMS bahwa anaknya sudah teregistrasi mendapatkan sertifikat vaksin. Sementara kegiatan vaksinasi di sekolah ini belum dilaksanakan, jadwalnya Senin depan," kata Elma di ruang kerjanya, Rabu 19 Januari 2022.

Dikatakannya, ada lima siswa yang sudah mendapatkan SMS yang informasinya dalam SMS itu telah mendapatkan sertifikat vaksin. Disinggung apakah pihak sekolah menyimpan SMS tersebut, kata Elma, pihak orangtua hanya memberitahukan dan memperlihatkan isisw SMS.

Di tempat yang sama Kepala SD IT At Taufiq Al Islamy Silmi Maulida mengatakan, awalnya vaksinasi akan diselenggarakan di sekolah tersebut oleh puskesmas setempat.

Baca Juga: Diduga Sering Dijadikan Tempat Prostitusi, Tiga Hotel di Kota Tasikmalaya Ditutup

"Bahkan pihak sekolah sudah kedatangan dari ikatan apoteker untuk menyosialisasikan vaksinasi ini dengan orangtua siswa dan pihak sekolah," kata Silmi.

Tetapi, lanjut Silmi, pihak sekolah kedatangan petugas Polsek Tawang pada Senin 17 Januari 2022 yang melakukan pendataan siswa sekaligus menyosialisasikan diselenggarakannya vaksinasi oleh pihak kepolisian.

Setelah itu, lanjut Silmi, pihaknya mendapatkan informasi dari orangtua siswa yang kaget bahwa anaknya sudah mendapatkan sertifikat vaksinasi. Padahal anak tersebut belum disuntik vaksin karena penyelenggarannya pun baru akan dilakukan Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Modus Investasi Bodong, Sepasang Kekasih Mahasiswa di Tasikmalaya Ditangkap, Raup Rp 5,7 M dari 300 Nasabah

"Malam Rabu tadi, saya mendapat laporan dari wali kelas VI, ada orangtua siswa yang menanyakan menerima SMS yang menyebutkan anaknya telah mendapatkan sertifikat vaksin. Mungkin orangtua siswa kaget karena anaknya belum divaksin," katanya, Rabu 19 Januari 2022.

Setelah mendapat informasi adanya sertifikat vaksinasi tersebut, kata Silmi, dirinya langsung berkomunikasi dengan guru yang bertanggung jawab untuk penyelenggaraan vaksin dan langsung dikomunikasikan dengan pihak Polsek Tawang sebagai penyelenggara.

Menurutnya, dari pihak polsek menyebutkan memang sesuai informasi awal karena banyaknya siswa jadi pengerjaannya dituntut dalam memasukan datanya. Kalaupun anak itu tidak jadi divaksin itu bisa dibatalkan.

Baca Juga: Kasus Investasi Bodong di Tasikmalaya, Kantor Hukum Yogi Muhammad Akan Kawal hingga Ada Pengembalian Kerugian

"Lokasi vaksinasi di sekolah, kami hanya menyediakan tempat saja. Ada sekitar 450 siswa yang terdata dan ada lima siswa yang sudah mendapatkan sertifikat melalui SMS kepada orangtua siswa," katanya.

Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Tawang Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Wawan, membenarkan pihaknya telah mendata siswa SD IT At Taufiq Al Islamy untuk penyelenggaraan vaksinasi anak.

Ia juga membenarkan ada pihak sekolah yang datang menanyakan mengenai adanya SMS sertifikat vaksinasi meski suntik vaksin belum dilaksanakan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Putri Marino, Pemeran Kinan dalam Serial Layangan Putus

"Memang sudah dilakukan pendataan bagi siswa dan ada SMS informasi mengenai sertifikat vaksin. Namun itu untuk mengurangi kerumunan disaat pelaksanaan vaksinasi, dan jika anak yang sudah mendapat sertifikat lalu tidak jadi divaksin sertifikat bisa dibatalkan," katanya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler