Ohan menyebutkan, pihaknya menanam melon jenis Alina karena jenis melon dalam negeri itulah yang selama ini disukai warga Tasikmalaya dan sekitarnya. "Orang Tasikmalaya sukanya melon yang manis, lembut, dan wangi. Jadi kalau melonnya nyakrek, dianggap bukan melon," ujar Ohan.
Ditambahkannya, pada masa panen perdana itu hasilnya memuaskan, semua pohon bagus. Pihaknya mengawal terus setiap pohon dari mulai penanaman. "Kami teliti sejak awal, saat memasuki pertumbuhannya juga. Misalnya ketika usia pohon satu minggu ukuran daunnya harus berapa, nutrisinya apa, penyakitnya apa, cara penanganannnya bagaimana," kata Ohan, warga Kecamatan Kawalu yang berasal dari Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis itu.
Ohan juga menyebutkan, selama ini ada anggapan menanam melon di Kota Tasikmalaya tidak bagus karena daerah ini ketinggannya di atas 400 Mdpl. Apalagi musim hujan seperti sekarang. Ia juga menceritakan kedatangan akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kemarin ada profesor dari IPB datang ke sini katanya kok melon saat musim hujan di Tasikmalaya bisa jadi. Itu menarik bagi beliau makanya beliau datang ke sini. Ieu mah lokasina geus saluhureun 400 MdPl, cuacana oge usum hujan, tapi ning bisa galede jeung alus," ujar Ohan menirukan pertanyaan akademisi tersebut.
Baca Juga: Job Fair di Garut Buka 2.700 Lowongan Kerja dari 32 Perusahaan
"Saurna timana resepna, ya kata saya yang penting uji coba. Jangan gampang menyerah, terus melakukan uji coba," tutur Ohan menambahkan.